Merayakan 50 tahun penerbangan Yuri Gagarin ke antariksa, First Orbit membuat sebuah film yang menggambarkan pemandangan bumi yang dilihat Gagarin selama misinya. Film yang diputar perdana pada 12 April 2011 itu kini bisa diunduh di situs First Orbit.
Ide pembuatan film itu sederhana. Christopher Riley, pembuat film itu, mengatakan, salah satu pertanyaan yang ada di benak orang setelah misi Gagarin adalah, "bagaimana rupa bumi dari antariksa?" Riley mengatakan, "Saya berandai jika kita bisa membuat film tentang apa yang dilihat Gagarin 50 tahun lalu."
Pengambilan gambar untuk film dilakukan dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Karena itu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, ISS yang mengorbit bumi setiap 90 menit tak selalu melewati jalur yang sama dengan misi Gagarin 50 tahun lalu.
Untuk mengatasinya, Badan Antariksa Eropa (ESA) mempertemukan Riley dengan pakar mekanik orbit asal Jerman, Gerald Ziegler. Berdasarkan perhitungan Zigler, diketahui kemudian bahwa ISS menutupi permukaan yang sama dengan misi Gagarin sekali dalam seminggu.
Namun, rupanya tantangannya lebih besar. Pembuat film harus merekam pada waktu yang sama seperti misi Gagarin. Selain itu juga harus melewati wilayah yang dilalui Gagarin dalam misinya. Perhitungan lanjut menunjukkan bahwa kesempatan hanya dimiliki setiap enam minggu.
Pembuatan film juga harus menyesuaikan dengan jadwal para astronot di ISS. Para astronot sudah sibuk melakukan eksperimen, observasi bumi, maupun aktivitas lainnya seperti tidur, olahraga, dan makan. Jadwal pembuatan film akan menambah kesibukan.
Namun akhirnya, pembuatan film ini terlaksana. Setelah tes pengambilan gambar sejak November 2010, astronot NASA, Doug Wheelock; astronom ESA, Paolo Nespoli, serta Roland Luttgens dan Giovanni Gravili terlibat dalam pembuatan film itu. Nespoli mengambil paling banyak gambar.
Film cukup berhasil menggambarkan apa yang dilihat Gagarin, di antaranya adanya awan yang menutupi bumi. Ada pula pemandangan Gurun Sahara yang berwarna merah beserta Sungai Nil dan dataran Timur Tengah yang pasti dilihat Gagarin sebelum mendarat.
Saat Paolo berupaya mengambil gambar akhir misi Gagarin, kamera yang digunakan tiba-tiba tak fokus sehingga bumi tampak kabur. Ilusi ini justru bisa menggambarkan situasi saat Vostok 1 memasuki kembali ke bumi mengakhiri misinya. "Itu gambar yang sempurna untuk akhir film," kata Chris.
Beberapa kekurangan memang terdapat pada gambar, misalnya lokasi pendaratan yang digambarkan dalam film sedikit lebih ke timur dari tempat pendaratan Gagarin. Gambar juga tidak diambil pada ketinggian yang sama sebab perbedaan ketinggian ISS dengan Vostok 1 saat itu.
Namun, film ini tetap menarik untuk disaksikan. Citra bulan sabit ditambahkan pada film ini, memenuhi harapan Gagarin yang sebenarnya ingin melihat bulan dalam misinya, tetapi tak bisa. Selain bisa diunduh di First Orbit, film ini juga bisa disaksikan lewat Youtube.
0 comments
Post a Comment